Senin, 15 Agustus 2011

Pray For GKJW

Harusnya aq sedih...
tapi entah kenapa ada perasaan bahagia...
Membayangkan mereka berjalan bergandengan ke arah Bapa yang menyambut mereka di depan rumah...
Indah... ^^


-chory-

Kamis, 09 Juni 2011

KITA ADA BUKAN KARENA KEBETULAN, Sobat!!

Bacaan: Mazmur 139 : 1-18
Nats: Yesaya 44:2a

Kita ada bukan karena kebetulan. Kelahiran Kita bukanlah suatu kesalahan atau kesialan, dan kehidupan Kita bukanlah yang tidak diharapkan alam. Orangtua Kita mungkin tidak merencanakan keberadaan Kita, tetapi Allah merencanakannya. Dia tidak terkejut sama sekali dengan kelahiran Kita. Sesungguhnya, Dia mengharapkannya Jauh sebelum Kita ada dalam benak orang-tua Kita, Kita sudah ada dalam pikiran Allah. Dia memikirkan Kita terlebih dulu. Bukan karena nasib, bukan karena kesempatan, bukan karena keberuntungan, juga bukan karena kebetulan, Kita bernafas saat ini. Kita hidup karena Allah ingin menciptakan Kita! Alkitab berkata, “Tuhan akan rnenggenapi tujuan-Nya bagiku.” (Maz 138:8a)

Allah merancang setiap bagian tubuh Kita. Dia dengan terencana memilih ras Kita, warna kulit Kita, rambut Kita, dan setiap karakteristik Iainnya. Dia merancang dan membuat tubuh Kita seperti yang Dia inginkan. Dia juga menentukan talenta¬talenta alami yang akan Kita miliki dan keunikan dan kepribadian Kita. Alkitab berkata, “Engkau mengenalku lahir dan batin, engkau mengenal setiap tulang dalam tubuhku; Engkau mengetahui persis bagaimana aku dijadikan, sedikit demi sedikit, bagaimana aku dipahat dan kehampaan menjadi sesuatu.” (Maz 139:15)

Karena Allah membuat Kita untuk suatu alasan, Dia juga memutuskan kapan Kita akan dilahirkan dan berapa lama AƱda akar hidup. Dia terlebih dulu sudah merencanakan han-han hidup Kita, memilih waktu yang tepat untuk kelahiran dan kematian Kita. Alkitab berfirman, “Sebelum aku lahir, Engkau telah melihat aku. Sebelum aku mulai bernafas, Engkau telah merencanakan setiap han hidupku. Setiap haniku tercantum dalam kitab itu.” (Maz 139:16)

Allah juga merencanakan di mana Kita akan dilahirkan dan di mana Kita akan hidup untuk tujuan-Nya. Ras dan kebangsaan Kita bukan suatu kebetulan. Allah tidak membiarkan satu bagian pun terjadi secara untung-untungan. Dia merencanakan semuanya untuk tujuan-Nya. Alkitab berkata, “Dan satu orang saja Ia telah men] adikan semua bangsa... dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka.” (Kis 17:26)

Tidak ada satu hal pun dalam hidup Kita yang terjadi dengan sendirinya. Semuanya untuk suatu tujuan. Yang paling mengagumkan, Allah menentukan bagaimana Kita akan dilahirkan. Tanpa memKitang kondisi kelahiran Kita atau siapa orang-tua Kita, Allah memiliki rencana ketika menciptakan Kita. Tidak peduli apakah orang-tua Kita baik, buruk, atau acuh tak acuh. Allah mengetahui bahwa mereka berdua benar-benar memiliki sifat-sifat genetik yang tepat untuk menciptakan “Kita” yang sudah ada dalam pikiran-pikiran-Nya.

Mereka memiliki DNA yang Allah inginkan untuk menjadikan Kita. Walaupun ada orang-tua yang tidak sah, tidak ada anak-anak yang tidak sah. Banyak anak tidak direncanakan oleh orang-tua mereka, tetapi mereka bukanlah tidak direncanakan oleh Allah. Allah memperhitungkan juga kesalahan manusia, dan bahkan dosa. Allah tidak pernah membuat kesalahan. Dia memiliki alasan untuk segala sesuatu yang Dia ciptakan. Setiap tumbuhan dan binatang direncanakan oleh Allah, dan setiap orang dirancang dengan suatu tujuan di dalam pikiran. Motivasi Allah dalarn menciptakan Kita adalah kasih¬Nya. Alkitab mengatakan, “Jauh sebelum dunia dijadikan Allah telah merancang kita di dalam pikiran-Nya, menetapkan kita sebagai pusat kasih-Nya.” (Efesus 1:4a)

Allah memikirkan Kita bahkan sebelum Dia menjadikan dunia. Sebetulnya, inilah sebabnya Dia menciptakan dunia. Allah merancang lingkungan planet ini hanya agar kita bisa hidup di dalamnya. Kita adalah pusat kasih-Nya dan merupakan yang paling berharga dan semua ciptaan-Nya. Alkitab berkata, “Atas kehendak¬Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan¬Nya.” (Yakobus 1:18) Betapa Allah begitu mengasihi dan menghargai Kita!

Allah tidak serampangan; Dia merencanakan semuanya dengan ketepatan yang luar biasa. Semakin hebat ahli-ahli fisika, biologi, dan ilmuwan lainnya mempelajari alam semesta, semakin balk kita memahami betapa alam semesta secara unik cocok bagi keberadaan kita, dirancang dan dibuat dengan kekhususan¬ kekhususan yang tepat yang memungkinkan manusia hidup.

Alkitab mengatakan hal yang sama ribuan tahun sebelumnya: “Dialah Allah —yang membentuk bumi...Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami.” (Yesaya 45:18)

Mengapa Allah melakukan semuanya ini? Mengapa Dia bersusah-payah menciptakan alam semesta bagi kita? Karena Dia adalah Allah yang mengasihi. Jenis kasih mi sulit untuk dipahami, tetapi benar-benan dapat dipercayai. Kita diciptakan sebagai sasaran khusus dan kasih Allah! Allah menjadikan Kita supaya Dia dapat mengasihi Kita. Inilah sebuah kebenaran untuk dijadikan lKitasan kehidupan Kita. Alkitab berkata, “Allah adalah kasih.” (1 Yoh 4:8) Ayat ini tidak berkata Allah memiliki kasih. Dia adalah kasih! Kasih adalah hakikat karakter Allah. Ada kasih yang sempurna dalam persekutuan Trinitas, jadi Allah tidak perlu menciptakan Kita. Dia tidaklah kesepian. Tetapi Dia ingin menciptakan Kita untuk menyatakan kasih-Nya. Allah benfinman, “Dengankanlah Aku... hai orang-orang yang Kudukung sejak dan kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dan rahim. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan men yelamatkan kamu.” (Yesaya 46:3-4)

Seandainya tidak ada Allah, kita semua tentu ada karena “kebetulan,” hasil dan kemungkinan acak astronomis di alam semesta. Karena kehidupan tentu tidak akan memiliki tujuan atau makna atau arti penting. Tidak akan ada benar atau salah, dan tidak ada harapan di balik tahun-tahun singkat Kita di muka bumi. Tetapi ada Allah yang menjadikan Kita untuk suatu alasan, dan kehidupan Kita memiliki makna yang luar biasa! Bahwa kita dapat menemukan makna dan tujuan tersebut hanya apabila kita menjadikan Allah pokok acuan kehidupan kita. Alkitab versi Message memparafrasekan Roma 12:3 dengan, “Satu-satunya cara yang tepat untuk memahami diri kita adalah melalui keberaduan Allah dan apa yang Dia kerjakan bagi kita.”


sumber: The Purpose Driven Life, Rick Warren, Bab: 2, Hal: 23

Senin, 06 Juni 2011

m.e.n.g.a.p.a

Manggut-manggut kepala duduk umat manusia,
Datang kepda Tuhan menghadap Allah Bapa.
Dibawanya serta doa dan prsembahannya,
katanya tuk puji kpda Allah Bapa.
Tapi nyatanya sepulang dari gereja, mreka lupa akan segalanya.
Kotbah hamba Tuhan hanya sekejap dirasa,
sepulang dari greja dosapun dibuat pula..
MENGAPA???
Apakah ke gereja, hanya sebagai tradisi.
Apakah firman Tuhan hanya sekedar bacaan..
Akankah kiranya, kita kan menyadari.
Marilah kita semua menjadi anak terang...

Senin, 23 Mei 2011

Nggak Perlu KeciL Hati..

Percakapan antara sbuah Bintang dan sbatang Lilin..
Sang lilin berkata, "Bintang, aku heran kenapa aku hanya ada bwt diletakkan disuatu ruangan yg sempit sampai batangku habis dan mati?
Kalaupun bruntung, itu cuma ada diruangan pesta ato restoran mewah, kalo gak bruntung ya aku cuma diletakkan bgitu aja dilaci meja dan disudut2 yg gelap.
Sedangkan kalo kamu, cahayamu bisa menyinari langit malam yg sangat luas." sambil tersenyum, Bintang itu pun menjawab, "Aku memang bersinar dilangit yg luas, tp sinarku cuma tampak di malam hari, sedangkan engkau dapat bersinar kapanpun diperlukan."
Tuhan menciptakan masing2 org tuh sungguh unik & punya kemampuan yg brbeda. Tuhan tuh jauh lebih tau apapun ttg diri kita. Tuhan pny rncna khusus bwt masing2 org dan rencanaNya tuh sungguh sangat hebat..
Kita unik, kita terlalu mahal utk dbndingkan dg org lain, itu sbabx kita harus jd diri sndiri..
Hdup kita trlalu mahal utk disamakan dg org lain..
Tetep bersyukur...


God Bless^^

..sadarkah kita..

Btapa bsrx nilai uang kertas snilai Rp 10.000 apabila dbwa k grja utk prsembahan; tetapi btapa kcilx kl dbawa ke mall utk dblanjakan..


Btapa lamax mlayani Tuhan slama 1jam; namun btapa singkatx kl kt mlihat film..


Btapa sulitx utk mncari kata2 ktika brdoa (spontan); namun btapa mudahx kl brgosip dg tman tnpa hrs brpikir pnjang..


Btapa asikx apabila prtandingan spakbola dperpanjang wkt ekstra; namun kt mngeluh ktka khotbah dgrja lbh lama sdkit drpd biasax..


Btapa sulitx utk mmbaca 1perikop dr Alkitab; namun btapa mudahx mmbaca 100hal dr novel trlaris..


Btapa getolx org utk du2k d dpn dlm prtandingan ato konser; namun lbh senang du2k d bngku paling blakang dgrja..


Btapa sulitx utk mnyesuaikan jdwal wkt kt 2/3mgg sblumx utk suatu acr grja; namun btapa mudahx mnyesuaikan wkt dlm skejap pda saat trakir utk event yg mnyenangkan..


Btapa stiap org ingin msuk sorga seandaix tdk prlu utk prcy ato brpikir ato mngatakan apa2 ato brbuat apa2...






God Bless^^

Jumat, 19 November 2010

20 Kata Mutiara

1. Mengapa saya berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?

2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?

3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)?

4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)? 



5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan 11:32)?

6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)?

7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)?

8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)? 



9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?

10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)?

11. Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1) ?

12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1) ?

13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)?

14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14) ?

15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11) ?

16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21) ? 



17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31) ?


18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33; 2:12)


19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)?

20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)? " Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! " (Mazmur 46:11a)